Sepertinya saya rindu hawa pegunungan, sekaligus disuruh kanjeng mami pulang kerumah dan saya menggabungkannya menjadi satu rute. Pulang ke rumah sekaligus nggunung esoknya.
Oiya, disepanjang jalan saya banyak bertemu dengan jalak batu. Jalak batu ini dipercaya menjadi teman baik para pendaki yang ikut loncat-loncat didepan para pendaki berjalan.
Sayang saya ndak sempet foto jalak tadi, anyway kapan kamu siap main ke rumahku?
Jumat malam seperti biasanya saya ngebis balik ke magetan, kalian yang mungkin mau nggunung ke lawu via cemoro sewu atau mungkin mau jadi mantunya mamaku bisa banget ngebis jurusan surabaya - jogja. Yang ekonomi cuma dipatok 28.000 rupiah dan bilang sama kang kenek nya turun di terminal maospati.
Dari sini saya karena memang orang magetan tinggal minta jemput, nah transportasi yang lain yang bisa dipilih buat kalian yang mau ke lawu bisa dengan angkutan umum yang mulai subuh bermunculan dipatok harga mulai 5.000 rupiah atau bisa juga menyewa mobil maupun angkot yang berjajar disana. Negosiasi harga tergantung pinter-pinternya nawar, kisaran 100.000 an.
Meeting point yang sudah ditentukan di pos perijinan cemoro sewu, dari rumah saya magetan kesana hanya sekitar hampir satu jam perjalanan. Gunung lawu sendiri termasuk gunung yang lumayan unik, terletak di perbatasan jawa timur dan jawa tengah. Jadi dari tengah kota magetan saya melipir ke perbatasan magetan sana. Demi siapa? Demi cintanya sama gunung.
Basecamp - Pos 1
Saya mulai start jalan sekitar pukul 11.00 siang, butuh waktu sekitar 1 jam perjalanan dan terdapat pos bayangan sebelum kalian mencapai pos satu. Oh iya diawal perjalanan saya sudah langsung disambut jalur yang lumayan nanjak juga.
Di pos satu ini kalian sudah disuguhi warung milik penduduk sekitar meskipun tidak setiap hari buka.
Dari pos 1 ke pos 2 trek yang harus dilalui masih menanjak, dan terik matahari tidak lagi terlalu menyengat kulit. Saya jalan lumayan lama, mungkin 2 sampai 2,5 jam ditambah leyeh-leyeh dan tidur-tiduran.
Di pos 2 ini juga terdapat warung yang lebih luas dan memperbolehkan para pendaki sekedar merebah diatas karpet yang disediakan di dalam warungnya. Cukup menghangatkan tubuh saya sejenak.
Pos 2 - Pos 3
Jangan ditanya jalurnya masih nanjak apa enggak, diperjalanan menuju pos 3 ini jalurnya masih konsisten dominan batu-batu besar dan masih nanjak.
Dibutuhkan waktu sekitar 2 jam dan akhirnya saya bersama rombongan memutuskan buka tenda karena matahari mulai turun dan salah satu anggota kami memang sudah tidak sanggup melanjutkan perjalanan.
Sebelum tidur saya nggak pernah lupa minum diapet dua biji. Meminimalisir serangan fajar ditengah malam gak lucu saya boker sendirian.
Summit
Pos 3 - Pos 4
Pukul 03.30 beberapa mas-mas mulai ribut ngajakin summit, kenyataannya jam 04,00 kita baru lengkap dan memulai lagi perjalanan. Kali ini kami jalannya lebih cepet, karena tas carrier semua rombongan ditinggal didalam tenda di pos 3. 30 menit saya udah nangkring di pos 4.
Pos 4 - Pos 5 - Sendang Drajat
Masih sama dengan kekuatan bulan, maksut saya kekuatan carrier yang anteng di pos 3 saya serombongan 30 menitan jalan udah pindah nangkring di pos 5. Di pos 5 ini kalian bisa berjumpa lagi dengan pesona warung diatas gunung. Saya lupa siapa nama pemilik warungnya, tapi warung di pos 5 ini memiliki kapasitas yang lebih luas. Saya serombongan masuk kedalam warungnya goler-goleran diatas tikar bercampur dengan pendaki lainnya.
Saya menikmati sunrise dari pos 5 dan melanjutkan perjalanan menuju puncak. Oh iya setelah melewati pos 5, sekitar 15 menit dari terdapat sendang drajat. Mitosnya banyak orang percaya sumber air yang ada di sana, airnya pernah dimanfaatkan oleh Raden Brawijaya ketika mendaki Gunung Lawu dan sampai sekarang masyarakat percaya bahwa air yang digunakan oleh Raden Brawijaya di Sendang Drajat sangat berkhasiat.
Cukup banyak pendaki yang mendirikan tenda disini ketika pos 5 sudah penuh.
Cukup banyak pendaki yang mendirikan tenda disini ketika pos 5 sudah penuh.
Sendang Drajat - Puncak Lawu
Dari sendang drajat akhirnya saya mendapatkan bonus trek yang landai.
Sejauh pos 1 - 5 yang dipenuhi batu besar dan trek yang super nanjak, jalur landai sekian ratus meter ini bagaikan surga diatas lautan awan.
Sejauh pos 1 - 5 yang dipenuhi batu besar dan trek yang super nanjak, jalur landai sekian ratus meter ini bagaikan surga diatas lautan awan.
Setelah bonus sekian ratus meter tadi, saya kembali lagi menemui jalur yang nanjak kali ini tanah berpasir. Diperlukan waktu 30-45 menit dan saya sudah berada diatas puncak Gunung Lawu yang bisa juga disebut Hargo Dumilah.
Sayang saya ndak sempet foto jalak tadi, anyway kapan kamu siap main ke rumahku?
- 17.02
- 0 Comments