Ranukumbolo, setapak surga mahameru

08.11

Kali ini saya nggak sendirian, meskipun difoto masih sendirian. Tapi intinya saya kali ini nggak sendirian. Ribet dengan kesendirian di awal postingan, baiklah mari kita mulai bercerita.
Berada di ketinggian 2400 mdpl, Danau Ranu Kumbolo yang terletak di Kabupaten Lumajang adalah salah satu bagian dari Taman Nasional Bromo Tengger dan Semeru yang menawarkan view super petchah.
Danau yang terletak di tengah perjalanan menuju Mahameru ini menjanjikan sunrise dengan gumpalan kabut diatas danaunya, mitos tanjakan cinta dan segala konspirasi cinta-cintaan didalamnya, hingga milky way yang akan bermunculan ketika hari mulai berganti.
Kali ini saya akan membagikan pengalaman saya bersama dengan compas petualang, salah satu open trip yang belakangan ini ramai dipilih karena kalian sebagai customer tinggal terima jadi. Nggak pake nawar transport atau kesusahan manggul tenda. Bawa badan, perlengkapan dan foto-fotoan. Yakali dapet gebetan. Shekuts.
Yakin nggak mau nggalau ditepian danau memancing jodoh, mas...mbak?

Di trip kali ini, kami satu rombongan naik jeep yang shadis ini. Nggak kalian nggak akan gagal gaul, nggak akan kesusahan nawar dengan rombongan yang minim dan harga yang selangit karena perhitungan tawar-tawaran sudah sepaket dengan kenyamanan yang diberikan oleh mas-mbak tl nya.
Transportasi, tiket dan konsumsi yang sudah disiapkan dimulai dari meeting point stasiun malang, menuju ranu pane, dilanjutkan ranu kumbolo oro-oro ombo dan sekitarnya. Nggak salah kalau saya bersama #TimPiyambakan memutuskan untuk join di open trip-open trip seperti ini daripada naik gunung sendirian, galau sendirian, kaboten dan katuken juga masih sendirian. 

Yang butuh jodoh mana suaranya?
Yang butuh sandaran mana lambaian tangannya?

Saya dulu pesimis dengan yang namanya jodoh nggak terduga datangnya, menurut saya jodoh ya datengnya dari orang-orangan yang tiap harinya 'ndusel' sama kita. Tapi keyakinan saya dipatahkan oleh orang-orang yang alhamdulillah dipertemukan oleh calon jodohnya di trip yang mungkin bisa disebut pesertanya dari antah-berantah seperti ini. See? God is good all the time.

Yang belum beruntung mendapatkan jodoh seperti beberapa cerita diatas, nggak usah sedih. Nggak melulu soal jodoh, dari perjalanan yang hanya hitungan hari tercipta yang namanya keluarga. Kaboten, kepegelen, katuken, bareng-bareng. Yang pasti kepegelen kalian akan sedikit sirna karena compas menyediakan porter untuk tenda yang lumayan lho abote rek.

Yakinlah ada sesuatu yg menantimu selepas banyak kesabaran (yang kau jalani) yg akan membuatmu terpana hingga kau lupa betapa pedihnya sakit. (Ali Bin Abi Thalib)

*masih dalam suasana bulan ramadhan*

Jadi sekian pengalaman saya kali ini bersama compas petualang, eh iya kali ini saya postingnya super kelamaan. Tolong jangan digetok. Dan alhamdulillah perjalanan di bulan agustus 2015 akhirnya terpostingnya pada bulan juni 2016 ini.
Ps: beberapa foto bersumber dari trip compas lainnya yang saya mix biar greget.

Semoga dilain waktu kita bertemu, dan berpapasan diperjalanan.
SeeU.

You Might Also Like

0 komentar